KINERJA KOPERASI INDONESIA

KINERJA KOPERASI INDONESIA
PUTRI NURUL HIDAYAH
24217780
2EB12

VARIABEL KINERJA
Secara umum, variable kinerja koperasi yang diukur untuk meihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembangan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi , jumlah koperasi aktif dan non aktif), keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variable-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan atau pangsa(share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang disajikan.

Anggota Koperasi
Jumlah anggota koperasi aktif tahun 1998 adalah 20,127 juta atau 2,14 persen dari tahun 1997. Pada bulan juni 1999, jumlah tersebut berkembang menjadi 21.959.118, yang berarti meningkat 9,65 persen dari tahun sebelumnya atau 14,43 persen dari tahun 1997. Rata-rata pertumbuhan total anggota koperasi primer selama 3 tahun terakhir (1997-1999) adalaha sebesar 6,7 persen per tahun. Sedangkan untuk koperasi sekunder rata-rata pertumbuhannya cukup besar, yaitu sebesar 42,13 persen pertahun.

Volume Usaha Koperasi
Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan. Volume usaha koperasi adalah akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku (januari) sampai akhir tahun buk (desember). Pada hakekatnya, aktivitas ekonomi koperasi dapat dilihat dari besaran volume koperasi iu sendiri. Volume usaha koperasi pada tahun 1977 adalah sebesar Rp 14.643,5 miliyar dan turun 11,55 persen menjadi Rp 12.952 milyar pada tahun 1998. Penurunan ini terutama sebagai akibat penurunan usaha kopersi dalam tata niaga congkeh dan tebu rakyat itensifikasi (TRI). Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan koperasi, dimana diantarannya diadakan pelonggaran prosedur dan peningkatan alokasi kredit serta meningkatkan plafon berbagai skema kredit, khususnya Kredit usaha Tani (KUT), maka volume usaha koperasi pada tahun 1999 diproyeksikan menjadi Rp 26.104,9 milyar, meningkat 101,55% dari tahun 1998, atau meningkat 78,27% dari tahun 1997.

Sumber
: Arifin sitio dan Halomoan dan Tamba. 2001. Koperasi, Teori dan Praktek. Jakarta: penerbit Erlangga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan